Minggu, 02 Desember 2012

Contoh Penulisan Yang Baik

Beberapa Metode Penulisan Yang Baik :


1.       Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. "Saya percaya bahwa dia tahu apa yang kita bicarakan".
2.        Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian kata turunan)
a.  Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) di tulis serangkai dengan kata dasar. Contohnya: bergeletar, dikelola.
b.  Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung  boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi. 
c. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsure gabungan ditulis serangkai. Tanda penghubung boleh digunakan untuk memperjelas.
Contohnya:  menggarisbawahi, melipatgandakan.
d.  Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
e.    Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
3.     Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (centang-perenang, sayur mayur).
4.        Gabungan kata atau kata majemuk
a.  Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
b.  Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya.
c.    Bebarapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian gabungan kata yang ditulis serangkai.
5.        Kata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kubawa, pensilmu, karenanya.
6.   Kata depan atau preposisi (di, ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari,dll. Contoh: di dalam, ke tengah, dari jakarta.
7.        Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: sang harimau marang kepada si kancil.
8.        Partikel
a.    Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai. Contoh: minumlah, berapakah, apatah.
b.  Partikel –pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun,dll. Contoh: apa pun, sekali pun.
c.    Partikel per- yang berarti “mulai”, “diem”, dan “tiap” ditulis terpisah. Contoh: per helai, per 15 Mei.
9.        Singkatan dan akromin.


Contoh Penulisan :

Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar